Minggu, 14 Oktober 2012

Agama dan Agama Islam (PAI 4)

1. Ruang Lingkup Ajaran Agama Islam 
Aqidah : Kepercayaan terhadap Allah, inti dari Aqidah Tuhid.
Tauhid : ajaran tentang eksistensi Allah yang bersifat Esa. Lawan Tauhid syirik.
Syari'ah : Segala bentuk peribadatan daik ibadah khusus (rukun islam) maupun ibadah umum (mu'amalah) hukum publik dan hukum perdata.
Akhlaq : Sifat yang tertanam dalam jiwa dan menimbulkan perbuatan yang mudah tanpa memerlukan pertimbangan pikiran. Akhlaq produk jiwa yang tauhid.

2. Klasifikasi Agama
Menurut tokoh ukur sumber atau asal agama :
Agama
a. Agama Wahyu, ciri-cirinya:
1. Disampaikan kepada manusia melalui utusan (Rosul) dan mengajarkannya
2. Memiliki kitab suci yang isinya tidak boleh berubah
3. Ajarannya memiliki ajaran mutlak yang tidak terikat dengan ruang dan waktu
4. Sistem hubungan manusia di atur oleh Allah dengan penjelasan Rosul
5. Konsep Ketuhanan
6. Dasar ajaran bersifat mutlak berlaku untuk semua umat manusia
7. Dll
b. Ajaran Budaya, ciri-cirinya:
1. Tidak mengenal utusan Rosul yang mengajarakan pertentangan rohanawan
2. Kitab suci yang isinya berubah-ubah
3. Kebenaranya relatif terikat oleh ruang dan waktu
4. Sistem hubungan manusia berasal dari akal berdasarkan pengetahuian dan pengalaman
5. Konsep pengetahuan di susun oleh manusia yang disesuaikan dengan agama
6. Dsar ajaran bersifat relatif berlaku untuk manusia dalam masyarakat tertentu
7. Dll

3. Agama Islam dan IPTEK
Agama Islam
Ilmu pengetahuan
Wahyu Allah
Pikiran manusia yang disusun berdasarkan hasil penyelidikan alam
Tujuan ilmu pengetahuan mencari kebenaran ilmiah.
IPTEK : Kebutuhan manusia dalam rangka mencapai kesejahteraan hidup didunia dan dapat meningkatkan pengabdian kepada Allah.



Penentuan Tingkat Kegiatesan Ekonomi Negara : Pandangan Klasik dan Keyn

  1. PANDANGAN AHLI EKONOMI KLASIK
Analisis mengenai pandangan ahli ekonomi klasik tentang perekonomian adalah perekonomian yang diatur oleh mekanisme pasar tingkat penggunaan tenaga kerja penuh akan selalu tercapai. Pandangan ini didasarkan kepada keyakinan bahwa dalam perekonomian tidak akan terdapat kekurangan permintaan. Apabila produsen menaikkan produksi atau menciptakan jenis barang yang baru, maka dalam perekonomian akan selalu terdapat permintaan terhadap barang-barang itu.
Analisis mengenai pandangan ahli ekonomi klasik akan ditekankan kepada hal-hal yang dikritik oleh Keynes. Hal-hal yang harus diperhatikan yaitu:
1. Peranan sistem pasar bebas
Adam Smith, dalam bukunya The Wealth of Nations, telah mengemukakan pendapat yang mendukung agar kegiatan perekonomian diatur oleh sistem pasar bebas. Pengaturan ekonomi ini akan mewujudkan efisiensi yang tinggi karena menurut pendapatnya setiap pelaku kegiatan ekonomi akan selalu berusaha untuk mencapai prestasi yang paling maksimum. Sebagai seorang individu dan pengusaha mereka akan bekerja dengan efisiensi dan memaksimumkan pendapatan dan keuntungannya. Sedangkan sebagai konsumen mereka akan memaksimumkan kepuasan dari menggunakan sejumlah pendapatan mereka. Rasionalisasi dalam kegiatan tiap-tiap individu akan menyebabkan perekonomian secara keseluruhan akan beroperasi secara efisien dan menimbulkan kekuatan dalam pertumbuhan ekonomi.

2. Hukum Say, fleksibilitas upah dan kesempatan kerja penuh
Ahli ekonomi Klasik berkeyakinan bahwa kesempatan kerja penuh akan selalu tercapai dalam perekonomian.
Pandangan ini didasarkan atas keyakinan bahwa:
a. Fleksibilitas tingkat bunga akan mewujudkan kesamaan / keseimbangan antara penawaran agregat dan permintaan agregat dari jumlah tabungan dan investasi.
Tingkat bunga akan menentukan besarnya tabungan rumah tangga maupun investasi yang akan dilakukan oleh perusahaan dalam perekonomian. Menurut para ahli, tingkat suku bunga akan berubah-ubah sampai mencapai tingkat keseimbangan di mana besarnya tabungan sama dengan investasi.
Sebagai contoh:
Pada saat tingkat suku bunga 20 %, besarnya tabungan akan meningkat pesat karena memberikan tingkat pengembalian yang tinggi. Akan tetapi, bank akan kesulitan untuk menyalurkan pinjaman karena masyarakat akan lebih memilih untuk menabung daripada berinvestasi karena return atas tabungannya lebih tinggi. Untuk menanggulangi hal tersebut, bank akan menurunkan suku bunganya.
Sebaliknya pada saat tingkat suku bunga 10 %, masyarakat akan memilih untuk mencairkan tabungannya dan memilih untuk berinvestasi saja (dengan asumsi return atas investasi lebih baik). Karena banyak orang yang memilih untuk berinvestasi, bank menjadi kekurangan dana untuk dipinjamkan kepada para investor, untuk menghimpun dana, maka bank akan menaikkan suku bunga tabungannya.
Penyesuaian ini, dalam pandangan ekonomi klasik akan terus berulang-ulang hingga tercapai tingkat bunga pada titik keseimbangan, misalnya 15 %, di mana pada titik tersebut jumlah tabungan dan jumlah investasi adalah sama besar. Dalam kondisi ini pendapatan sebesar 15% dari bunga akan habis untuk pembelian barang kebutuhan karena harga yang ditetapkan oleh para investor memberikan return sebesar 15 % dari nilai investasinya.
Pada titik tersebut, menurut pandangan ekonomi klasik merupakan titik terjadinya kondisi penggunaan tenaga kerja penuh (Full Employment) dimana penawaran agregat sama dengan pengeluaran agregat. Keadaan keseimbangan ini akan tetap terjadi karena aliran keluar dari sektor rumah tangga yaitu tabungan akan diimbangi oleh aliran masuk yang sama besar yaitu investasi oleh para pengusaha.
b. Fleksibilitas tingkat upah akan mewujudkan keadaan di mana permintaan dan penawaran tenaga kerja akan mencapai keseimbangan. Para ahli ekonomi klasik beryakinan apabila terjadi pengangguran, mekanisme pasar akan menciptakan penyesuaian di dalam pasar tenaga kerja sehingga pengangguran dapat dihapuskan. Asumsi yang digunakan oleh para ahli yaitu
Para pengusaha akan selalu mencari keuntungan yang maksimum dan keuntungan maksimum a.kan dicapai pada keadaan di mana upah adalah sama dengan produksi marjinal ( biaya untuk memproduksi tambahan produk baru )
Secara sederhana dapat dijelaskan sebagai berikut:
Bahwa dalam kondisi adanya pengangguran, para penganggur akan bersedia untuk menerima pekerjaan dengan tingkat gaji yang lebih rendah. Keadaan ini akan menimbulkan kekuatan yang akan menurunkan tingkat gaji. Sebagai ilustrasi, pada tingkat upah misalkan Rp.1.000.000, perusahaan memiliki 1000 orang pekerja. Kemudian terjadi tambahan angkatan tenaga kerja baru sebesar 200 orang yang juga ingin bekerja pada tingkat upah sebesar Rp. 1.000.000. Karena perusahaan hanya bersedia mengupah 1000 orang pada tingkat upah Rp. 1.000.000, maka terjadi pengangguran sebesar 200 orang. Untuk memaksimumkan keuntungan dan memperbanyak produksi, perusahaan akan menurunkan tingkat upah menjadi Rp. 800.000 untuk 1200 pekerja. Dengan demikian, jumlah pengangguran akan terserap semua, sehingga selalu terjadi kondisi penggunaan tenaga kerja penuh (Full Employment).
Berdasarkan teori ekonomi Klasik maka perekonomian ditentukan oleh :
1. Jumlah barang modal yang tersedia dan digunakan dalam perekonomian (C = Capital)
2. Jumlah dan kualitas tenaga kerja yang tersedia dalam perekonomian ( L = Labor )
3. Jumlah dan jenis kekayaan alam yang akan digunakan (Q = Quantity)
4. Tingkat teknologi yang digunakan (T = Technology)
3. Faktor-faktor produksi menentukan tingkat kegiatan ekonomi dan produksi nasional
Perekonomian tidak menghadapi masalah permintaan yang berarti segala barang yang diproduksikan akan dapat dijual, tingkat produksi nasional dan tingkat kegiatan ekonomi ditentukan oleh faktor-faktor produksi yang digunakan. Semakin banyak barang modal, semakin tinggi produksi nasional yang dapat dihasilkan. Perkembangan teknologi meningkatkan produktivitas dan akan mengurangi kenaikan produksi nasional. Hubungan tenaga kerja dan produksi nasional agak sedikit berbeda. Pada mulanya hubungannya bersifat positif yaitu semakin tinggi produksi nasional. Tetapi apabila penduduk dan tenaga kerja sudah berlebihan dibandingkan sumber ekonomi lain ( tanah dan barang modal ) akan mengurangi tingkat produksi nasional.
4. Penawaran uang, kegiatan perekonomian dan tingkat harga
Ahli ekonomi Klasik menunjukkan bahwa peranan uang dalam perekonomian adalah netral yaitu perubahannya tidak akan mempengaruhi produksi nasional. Tingkat produksi hanya ditentukan oleh faktor riil yaitu faktor-faktor produksi yang tersedia dalam perekonomian. Perubahan penawaran uang hanya akan mempengaruhi harga.. Perubahan penawaran uang akan menimbulkan perubahan harga yang sama kelajuannya. Apabila penawaran uang bertambah sebanyak 5% maka tingkat inflasi juga akan mencapai 5%. Pengurangan uang juga akan menurunkan tingkat harga pada kelajuan yang sama.
5. Peranan pemerintah dalam perekonomian
Ahli ekonomi klasik tidak menyetujui campur tangan pemerintah yang aktif untuk mengatur kegiatan perekonomian. Dalam masa pengangguran maupun inflasi ahli ekonomi Klasik berpendapat agar pemerintah bersifat pasif yaitu tidak perlu berusaha mengatasinya. Sistem pasar bebas akan dengan sendirinya mengatasi masalah tersebut dan kesempatan kerja penuh akan tercapai kembali.
Tetapi ahli ekonomi Klasik tidak menolak kegiatan pemerintah dalam bidang ekonomi. Mereka melihat pemerintah mempunyai peranan penting dalam menciptakan pasar bebas yang efisien.
Fungsi pemerintah yaitu:
1. Mewujudkan infrastruktur yang diperlukan agar operasi perusahaan swasta dapat ditingkatkan efisiensinya.
2. Menyediakan peraturan dan fasilitas yang membantu mempertinggi efisiensi operasi perusahaan swasta.
3. Menyediakan fasilitas kesehatan dan pendidikan dan aparat keamanan.
 
2. PANDANGAN KEYNES
Teori makro ekonomi berkembang setelah J.M. Keynes menunjukkan kelemahan-kelemahan pandangan para ahli ekonomi klasik mengenai penentuan tingkat perekonomian suatu negara yang didasari oleh penggunaan tenaga kerja penuh. Pandangan Keynes yaitu penggunaan tenaga kerja penuh (full employment) adalah keadaan yang jarang terjadi, dan hal itu disebabkan karena kekurangan permintaan agregat yang wujud dalam perekonomian. Analisis Keynes menunjukkan tentang pentingnya peranan dari pengeluaran kepada barang dan jasa yang diproduksi oleh sektor perusahaan di dalam menentukan kegiatan ekonomi. Ini berarti analisis Keynes lebih banyak memperhatikan permintaan yaitu menganalisis mengenai peranan dari permintaan golongan masyarakat di dalam menentukan tingkat kegiatan ekonomi yang akan dicapai oleh suatu perekonomian. Pada hakikatnya analisis Keynes berpendapat bahwa tingkat kegiatab ekonomi negara ditentukan besarnya permintaan efektif yaitu permintaan yang disertai oleh kemampuan untuk membayar barang dan jasa yang diminta yang diwujudkan dalam perekonomian. Bertanbah besar permintaan efektif yang wujud dalam perekonomian, bertambah pula tingkat produksi yang akan dicapai oleh sektor perusahaan. Keadaan ini menyebabkan pertambahan dalam tingkat kegiatan ekonomi dan penggunaan tenaga kerja dan faktor-faktor produksi.
Perbedaan pandangan Keynes dan Klasik didasarkan atas perbedaan pendapat yaitu:
1. Faktor-faktor yang menentukan tingkat tabungan dan tingkat investasi dalam perekonomian
Menurut pandangan ahli ekonomi klasik faktor penentu besarnya tabungan dan investasi adalah tingkat suku bunga. Akan tetapi, menurut Keynes, besarnya tabungan yang dilakukan oleh rumah tangga bukan tergantung pada tinggi rendahnya tingkat suku bunga, tetapi tergantung pada besar kecilnya tingkat pendapatan rumah tangga. Artinya semakin besar tingkat pendapatan rumah tangga semakin besar pula tabungan dan sebaliknya.
Dalam pandangan Keynes terhadap besarnya investasi, dia beranggapan bahwa tingkat bunga bukan merupakan satu-satunya komponen utama dalam menentukan besarnya investasi. Besarnya investasi juga ditentukan oleh faktor lain seperti keadaan ekonomi pada masa kini, ramalan perkembangan di masa depan, dan tingkat penggunaan dan perkembangan teknologi. Jadi meskipun tingkat bunga tinggi, namun apabila keadaan perekonomian sekarang baik untuk dilakukan investasi dan prospek ke depannya sangat baik, maka kegiatan investasi tetap akan dilakukan.
2. Hubungan antara tingkat upah dengan penggunaan tenaga kerja oleh pengusaha.
Para ahli ekonomi klasik beranggapan bahwa dengan asumsi ceteris paribus, penurunan tingkat upah tidak akan mempengaruhi biaya produksi marjinal (biaya untuk memproduksi tambahan produk baru). Akan tetapi menurut Keynes, penurunan tingkat upah akan menurunkan daya beli masyarakat. Turunnya daya beli masyarakat akan menurunkan tingkat pengeluaran dan berakibat pada turunnya tingkat harga barang dan jasa. Turunnya tingkat permintaan terhadap barang dan jasa akibat lemahnya daya beli masyarakat akan berakibat pada penurunan kapasitas produksi yang artinya pengurangan jumlah tenaga kerja. Dengan demikian penurunan tingkat upah tidak dapat menciptakan penggunaan tenaga kerja penuh (Full Employment).
Karena perbedaan pendapat antara Keynes dengan para ahli ekonomi klasik di atas, Keynes juga mempunyai pandangan tersendiri terhadap faktor yang menjadi penentu tingkat kegiatan ekonomi suatu negara. Menurut Keynes, faktor penentu kegiatan ekonomi suatu negara adalah permintaan efektif. Permintaan efektif adalah permintaan yang disertai kemampuan untuk membayar barang-barang dan jasa-jasa dalam wujud perekonomian.
Dengan bertambah besarnya permintaan efektif dalam perekonomian, bertambah pula tingkat produksi yang akan dicapai oleh sektor perusahaan. Keadaan ini dengan sendirinya akan menyebabkan pertambahan dalam tingkat kegiatan ekonomi, penggunaan tenaga kerja dan faktor-faktor produksi.
Keynes membagi permintaan agregat kepada dua jenis pengeluaran, yaitu pengeluaran konsumsi oleh rumah tangga dan penanaman modal oleh pengusaha. Akan tetapi, dalam analisis makro ekonomi, pengeluaran pemerintah dan ekspor juga ikut mempengaruhi pengeluaran agregat. Faktor yang mempengaruhi permintaan agregat yaitu:
1. Konsumsi dan investasi
Pengeluaran konsumsi yang dilakukan oleh sektor rumah tangga dalam perekonomian tergantung dari besarnya pendapatan. Perbandingan antara besarnya konsumsi dengan jumlah pendapatan disebut kecondongan mengkonsumsi ( MPC = Marginal Propensity to Consume). Semakin besar MPC semakin besar pula pendapatan yang digunakan untuk kegiatan konsumsi dan sebaliknya.
Pada kondisi negara yang MPC-nya rendah, akan menyebabkan selisih antara produksi nasional (dengan asumsi full employment) dengan tingkat konsumsi (penggunaan produk) menjadi semakin besar. Agar mencapai penggunaan tenaga kerja penuh, para pengusaha perlu melakukan investasi sebesar selisih antara tingkat konsumsi dan produksi tersebut. Jika besarnya investasi tidak mencapai jumlah tersebut, maka akan terjadi pengangguran. Karena kondisi tersebut dalam kondisi nyata tidak selalu tercapai, maka pengangguran akan selalu ada.
Untuk investasi, seperti yang telah disebutkan di atas, dipengaruhi oleh tingkat bunga dan efisiensi marjinal modal.
Tingkat bunga menurut Keynes dipengaruhi oleh jumlah permintaan uang (yaitu keinginan masyarakat untuk memperoleh uang untuk digunakan untuk berbagai keperluan seperti transaksi, tabungan, spekulasi dan atau untuk kebutuhan mendadak) dan jumlah penawaran uang (yaitu uang yang ada dalam perekonomian dan dapat digunakan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa).
Apabila penawaran uang lebih besar dari permintaan uang, maka tingkat suku bunga akan naik untuk menyerap kelebihan dana yang beredar di masyarakat, dan sebaliknya jika penawaran uang lebih kecil dari permintaan uang, suku bunga tabungan akan turun agar masyarakat memilih untuk berinvestasi dan mencairkan tabungannya sehingga jumlah penawaran uang akan meningkat.
Efisiensi marjinal modal yaitu tingkat pengembalian atas modal yang ditanamkan yang dipengaruhi oleh faktor seperti kondisi ekonomi sekarang, penggunaan teknologi dan ramalan prospek ekonomi di masa mendatang. Semakin tinggi tingkat efisiensi modal semakin besar pula investasi dan sebaliknya.
2. Pengeluaran pemerintah dan Ekspor
Dalam analisis makro ekonomi dan perhitungan pendapatan nasional (dengan pendekatan pengeluaran) pengeluaran pemerintah dan ekspor juga merupakan bentuk pengeluaran.
Besarnya tingkat pengeluaran pemerintah (G) akan mempengaruhi produksi nasional karena pemerintah sendiri merupakan konsumen yang besar. Sehingga konsumsi dari pemerintah juga mencakup sebagian besar dari konsumsi nasional. Ekspor menunjukkan permintaan efektif yang berasal dari luar negeri. Semakin besar ekspor semakin banyak pula produksi nasional yang dikonsumsi.
Untuk menjelaskan bagaimana tingkat kegiatan perekonomian ditentukan, akan diberikan ilustrasi sebagai berikut :
(1) (2) (3)
100 157 Ekspansi
200 250 Ekspansi
300 325 Ekspansi
400 400 Seimbang
500 475 Kontraksi
600 550 kontraksi

Keterangan:
(1) Alternatif tingkat produksi yang akan dicapai perusahaan atau tingkat pendapatan nasional yang akan dicapai dengan kondisi faktor produksi yang ada.
(2) Pengeluaran agregat yang terdiri dari C, I, G dan Ekspor
(3) Kegiatan ekonomi sebagai akibat perbedaan tersebut.
Pada saat (1) < (2), adalah kondisi dimana pengeluaran agregat melebihi produksi nasional, dengan demikian faktor produksi yang tersedia tidak cukup untuk mencukupi tingkat konsumsi yang ada sekarang, sehingga pemerintah harus mengadakan kegiatan perekonomian yang bersifat ekspansi seperti mencari dan membangun faktor produksi baru. Pada saat (1) = (2), adalah kondisi dimana pengeluaran agregat sama dengan tingkat produksi nasional yang ada, dengan demikian pemerintah tidak perlu melakukan perubahan atas kondisi kegiatan ekonomi yang sedang berjalan. Pada saat (1) > (2), adalah kondisi dimana pengeluaran agregat lebih kecil dari tingkat produksi nasional, dengan demikian terdapat terdapat faktor produksi yang menganggur dan atau kelebihan produksi. Sehingga, pemerintah akan melakukan kegiatan ekonomi yang bersifat kontraksi seperti menurunkan tingkat investasi dengan menaikkan suku bunga, dan membuat kebijakan yang dapat menurunkan tingkat produksi nasional seperti pembatasan dalam bentuk izin, lisensi, kuota dan lainnya.
Berdasarkan angka pada tabel, pengeluaran agregat digambarkan oleh kurva AE. Di sebelah kiri titik E kurva AE berada di atas garis Y=AE. Keadaan tersebut menggambarkan bahwa pengeluaran agregat melebihi pendapatan nasional. Sebagai contoh apabila pendapatan nasional 200 triliun rupiah akan terdapat kelebihan pengeluaran agregat sebanyak AB. Keadaan ini akan menimbulkan ekspansi dalam kegiatan keseluruhan perekonomian.
Di sebelah kanan titik E kurva AE berada di bawah garis Y = AE berarti pengeluaran agregat kurang dari pendapatan nasional. Pada pendapatan nasional sebanyak 600 triliun rupiah, kekurangan pengeluaran agregat adalah sebanyak CD. Perekonomian mengalami keseimbangan apabila pengeluaran agregat sama dengan pendapatan nasional yaitu titik E pendapatan sebanyak 400 triliun.





Pengeluaran agregat ( triliun rupiah)
Y=AE
AE
C
E D
400
A
B

450
0 100 200 400 600
Pendapatan Nasional ( triliun rupiah )
Faktor yang mempengaruhi penawaran agregat yaitu:
1. Keseimbangan di pasar tenaga kerja
Keseimbangan di pasar tenaga kerja akan menentukan jumlah tenaga kerja yang digunakan dalam kegiatan memproduksi barang dan jasa. Kemampuan dari tenaga kerja ini menghasilkan produksi nasional tergantung pada fungsi produksi yang menerangkan hubungan antara jumlah tenaga kerja dan faktor produksi lain untuk mewujudkan produksi nasional.

2. Fungsi produksi
Fungsi produksi akan menentukan sejauh mana tenaga kerja dapat menciptakan produksi nasional. Fungsi produksi dibentuk berdasarkan pemisalan hanya tenaga kerja saja yang mengalami perubahan. Sedangkan faktor produksi lain seperti modal dan teknologi dianggap tetap
KESEIMBANGAN ANTARA PERMINTAAN DAN PENAWARAN AGREGAT
Keseimbangan AD dan AS adalah keseimbangan makro ekonomi karena analisis ini telah memasukkan unsur perubahan harga dalam analisis keseimbangannya dan lebih lengkap daripada keseimbangan pendapatan nasional. Suatu perekonomian akan dicapai apabila penawaran agregat sama dengan pendapatan nasionalnya. Dalam perekonomian yang tidak melakukan perdagangan luar negeri. Penawaran agregat sama dengan pendapatan nasionalnya yaitu sama dengan nilai barang dan jasa yang diproduksikan dalam perekonomian dalam suatu periode tertentu. Permintaan agregat meliputi tiga jenis perbelanjaan yaitu konsumsi rumah tangga ( C ), investasi perusahaan ( I ) dan pengeluaran pemerintah membeli barang dan jasa ( G ).
Dengan demikian keadaan yang menciptakan keseimbangan dalam perekonomian tiga sektor adalah: Penawaran agregat = Permintaan Agregat
Atau:Y = C + I + G
Kegiatan sektor perusahaan untuk memproduksikan barang dan jasa akan mewujudkan aliran pendapatan ke sektor rumah tangga ( gaji, upah, sewa, bunga dan keuntungan ). Pendapatan tersebut bertujuan membiayai konsumsi ( C ), ditabung ( S ) dan membayar pajak ( T ). Dengan demikian perekonomian tiga sektor berlaku: Y = C + S + T
Dari rumus di atas dapat disimpulkan berlakunya:
C + I + G = C + S + T
Perubahan Kurva Permintaan Agregat dan Penawaran Agregat
Perubahan keseimbangan kurva AD dan AS akan berlaku apabila kurva AD dan AS secara individu maupun secara bersama mengalami pergerakan ke kiri atau ke kanan.
1. Kurva AD berubah tapi kurva AS tetap. Keadaan ini ditunjukkan gambar (a). Dua keadaan tersebut digambarkan, yaitu:
I. Perubahan AD ke kiri ( AD0 menjadi AD1 ) menyebabkan pendapatan nasional dan harga menurun.
II. Perubahan AD ke kanan ( AD0 menjadi AD2 ) menyebabkan pendapatan nasional dan harga meningkat.
2. Kurva AS berubah tapi kurva AD tetap. Keadaan ini ditunjukkan gambar (b). Dua keadaan tersebut digambarkan, yaitu:
I. Perubahan AS ke kiri ( AS0 menjadi AS1 ) menyebabkan harga naik dan pendapatan nasional merosot. Keadaan ini dinamakan stagflasi yaitu masalah kemunduran ekonomi ( stagnasi ) dan inflasi yang secara serentak dihadapi.
II. Perubahan AS ke kanan ( AS0 menjadi AS2 ) menyebabkan harga turun dan pendapatan nasional bertambah.
3. Perpindahan serentak kurva AD dan AS.
Dalam suatu perekonomian yang mengalami pertumbuhan kurva AD dan AS secara serentak akan bergeser ke kanan. Serentak dengan berlakunya pertumbuhan ekonomi, teknologi akan berkembang dan produktivitas meningkat. Kemajuan ini akan memindahkan kurva AS ke kanan, misalnya dari As0 menjadi AS1. Pada akhirnya pertambahan pendapatan ini akan menambah permintaan agregat.

Harga
P

AS

P1 E2
P0 E0 AD2
P2 E1 AD0
AD1
Y
Y1 Y0 Y2
Pendapatan Nasional
Harga
P AS1 AS0 AS2
E1
P1 E0
P0 E2
P2
AD

Y
Y1 Y0 Y2
Pendapatan Nasional
KESIMPULAN
Analisis mengenai pandangan ahli ekonomi klasik tentang perekonomian adalah perekonomian yang diatur oleh mekanisme pasar tingkat penggunaan tenaga kerja penuh akan selalu tercapai. Dengan demikian pendapatan nasional akan selalu mencapai tingkat yang paling maksimum yaitu pendapatan nasional pada kesempatan kerja penuh
Analisis Keynes menunjukkan tentang pentingnya peranan dari pengeluaran kepada barang dan jasa yang diproduksi oleh sektor perusahaan di dalam menentukan kegiatan ekonomi. Menurut Keynes, faktor penentu kegiatan ekonomi suatu negara adalah permintaan efektif. Permintaan efektif adalah permintaan yang disertai kemampuan untuk membayar barang-barang dan jasa-jasa dalam wujud perekonomian.
Faktor yang mempengaruhi permintaan agregat yaitu:
1. Konsumsi dan investasi
2. Pengeluaran pemerintah dan ekspor
Faktor yang mempengaruhi penawaran agregat yaitu
1. Keseimbangan di pasar tenaga kerja
2. Fungsi produksi
Suatu perekonomian akan dicapai apabila penawaran agregat sama dengan pendapatan nasionalnya. Perubahan keseimbangan kurva AD dan AS akan berlaku apabila kurva AD dan AS secara individu maupun secara bersama mengalami pergerakan ke kiri atau ke kanan yaitu:
1. Kurva AD berubah tapi kurva AS tetap
2. Kurva AS berubah tapi kurva AD tetap
3. Perpindahan serentak kurva AD dan AS.
.

Pengantar Manajemen

Lingkungan Manajemen 

Organisasi dan Lingkungan 
1.  Organisasi berada dalam sebuah lingkungan 
2. — Lingkungan dapat menjadi faktor pendukung maupun penghambat organisasi
3.  Kegiatan organisasi akan merubah lingkungan, dan juga sebaliknya, lingkungan akan mendorong perubahan pada organisasi.

Lingkungan Internal Organisasi 
1. Pemilik
       adalah mereka yang secara historis maupun hukum dinyatakan sebagai pemilik akibat adanya  
        penyertaan modal, ide ataupun berdasarkan ketentuan lainnya dinyatakan sebagai pemilik organisasi.

2. —Tim Manajemen
adalah orang-orang yang menurut para pemilik organisasi atau perusahaan dinyatakan atau ditunjuk sebagai pengelola organisasi untuk suatu periode tertentu.


3. Para Anggota atau Pekerja
adalah sumber daya manusia dari organisasi atau perusahaan yang bergelut dalam aktivitas operasional perusahaan dan menjalankan tugas-tugas keseharian organisasi berdasarkan apa yang telah ditetapkan oleh tim manajemen


4. —Lingkungan Fisik Organisasi
adalah sumber daya selain manusia yang dimiliki perusahaan dan menjadi faktor pendukung berjalannya sebuah aktifitas organisasi atau perusahaan

Lingkungan Eksternal Organisasi 
1. Pelanggan
adalah mereka yang secara langsung memanfaatkan, menggunakan, dan mengajukan permintaan atas barang atau jasa yang ditawarkan oleh organisasi. 


—2. Pesaing
organisasi bisnis lain yang menjalankan bisnis yang sama dengan organisasi yang kita jalankan. Karena bisnis yang dijalankan sama, maka pesaing merupakan tantangan (sekaligus ancaman) yang dihadapi organisasi dalam meraih pelanggan 

3. —Pemasok
adalah pihak yang terkait langsung dalam kegiatan bisnis dari sebuah organisasi, khususnya organisasi bisnis yang melakukan kegiatan produksi barang jadi dari berbagai jenis bahan baku


4. Regulator
adalah pihak-pihak yang berkepentingan dalam menciptakan keadaan dan kegiatan bisnis yang fair dan aman bagi semua pihak yang ingin menjalankan bisnis 


5. —Partner Strategis
adalah perusahaan lain yang menjalankan bisnis berbeda dengan perusahaan kita, akan tetapi dapat secara bersama-sama menjadi mitra kita dalam menjalankan bisnis yang saling menguntungkan kedua belah pihak 


6. —Pemerintah
adalah pihak yang atas legitimasi politik tertentu di suatu negara, diangkat dan bertugas untuk
mewujudkan masyarakat ke arah yang lebih baik dalam pembangunan di segala bidang
 Lingkungan Internasional dan Kegiatan Bisnis 

1. Peluang
Penetrasi Pasar , Akses terhadap Bahan Baku, Akses terhadap lembaga keuangan, dll 


2. —Tantangan/Ancaman
Pesaing Internasional, Regulasi yang berbeda, Mata Uang yang berbeda, Kondisi sosial dan politik yang berbeda,dll
  
Budaya Organisasi

1. Budaya Organisasi merupakan Nilai-nilai dan norma yang dianut dan dijalankan oleh sebuah organisasi terkait dengan lingkungan di mana organisasi tersebut menjalankan kegiatannya 

2. Budaya organisasi merupakanapa yang dirasakan, apa yang diyakini, dan apa yang dijalanioleh sebuah organisasi
  
Faktor penentu Budaya Organisasi 

1. Pengalaman Organisasi (Organizational Experiences) merupakan faktor penentu utama terciptanya sebuah Budaya Organisasi tertentu. 

2. Pengalaman Organisasi dapat berupa keberhasilan maupun kegagalan yang dialami organisasi dalam menjalani kegiatannya dari waktu ke waktu. 

3. —Prinsip, Norma, Keyakinan, juga dapat menjadi faktor penentu terbentuknya sebuah Budaya Organisasi

4. Prinsip, Norma, dan keyakinan tertentu nilai-nilainya diadopsi sehingga menentukan sebuah budaya organisasi.
 

Selasa, 09 Oktober 2012

Penerapan Teknologi Informasi dalam Organisasi

Penerapan Sistem Informasi pada Organisasi BisnisInformation System for Busniess Organization  

 Sistem Informasi, dengan dukungan teknologi informasi, telah menjadi komponen penting dalam organisasi bisnis modern yang sukses menjalankan usahanya, karena mampu membantu dalam pengembangan bisnis dan mengelola keunggulan kompetitif. Sistem dan teknologi informasi juga diandalkan untuk meningkatkan efiektivitas dan efisiensi proses-proses bisnis yang ada di organisasi, sehingga menjadi proses bisnis unggulan (best practice), juga mampu memfasilitasi jajaran manajer dalam pengambilan putusan dan kolaborasi antar bagian.

Sistem informasi mengintegrasikan sumber daya manusia, teknologi (hardware, software dan jaringan komunikasi), sumber data serta kebijakan dan prosedur kerja, untuk mengelola (menyimpan, mengakses kembali, mengubah dan menyebarluaskan) informasi dalam sebuah organisasi.Sistem Informasi pada sebuah organisasi, dapat digolongkan menjadi 2 jenis, yaitu sistem pendukung operasional (misalnya untuk mengefisienkan taransaksi bisnis, mengendalikan proses industri, mendukung komunikasi dan kolaborasi) dan sistem pendukung manajemen (misalnya untuk menyediakan laporan dan tampilan, dukungan langsung pada proses pengambilan putusan).
Pengaruh teknologi informasi di era globalisasi tidak bisa dipungkiri adanya. Proses globalisasi yang berjalan begitu cepatnya adalah karena adanya revolusi informasi. Hal ini juga yang mempengaruhi  cara berpikir (mindset) ataupun berperilaku (behaviour) pada dunia bisnis dan organisasi. Sangat jelas bisa dilihat bahwa organisasi bisnis pun bertumbuh kembang secara pesat dikarenakan teknologi paling baru yang diadopsi oleh organisasi bisnis.

Saat ini sudah mulai banyak dari organisasi bisnis yang mengembangkan sistem informasi yang terintegrasi. Sistem integrasi informasi ini jika diaplikasikan dengan baik, maka akan dapat memberi dampak dan menghasilkan nilai tambah (added value) bagi organisasi bisnis itu sendiri. Sistem informasi terintegrasi ini misalnya adalah sistem yang banyak dikenal dengan istilah sistem Enterprise Resource Planning (ERP), dimana sistem ini adalah suatu paket software yang terintegrasi dengan multi modul yang memang dirancang dan dibuat untuk mengatasi serta mendukung berbagai fungsi bisnis dari suatu perusahaan. Tujuannya adalah efisiensi dan efektifitas kerja bagi perusahaan ataupun pelayanan terhadap konsumen.

Oleh karena itu perhatian terhadap pengaruh teknologi informasi ini terhadap aktifitas dan perilaku organisasi perlu serius. Dan hal ini tentunya dimaksudkan untuk mendukung penerapan sistem informasi agar dapat berjalan dengan baik dan selaras dengan apa yang dibutuhkan oleh manajemen organisasi bisnis tersebut.


PERUBAHAN PERILAKU ORGANISASI DENGAN ADANYA TEKNOLOGI INFORMASI

Implementasi dari teknologi informasi pada suatu organisasi bisnis mau tidak mau akan membawa dampak terhadap perilaku organisasi. Berikut beberapa dampak teknologi informasi pada organisasi bisnis.

Pemangkasan Hirarki 

Hirarki organisasi menjadi lebih minim, artinya jalur komunikasi antara manajemen tingkat atas dengan manajemen tingkat bawah akan menjadi lebih pendek. Dalam hal ini dengan mengurangi middle management. Komunikasi antara pimpinan dan bawahan akan lebih mudah sehingga kepercayaan antara pimpinan dan bawahan akan tercapai.

Hal ini dapat dicapai jika penerapan teknologi informasi dapat diterapkan dalam organisasi tersebut. Sebagai contoh, misalkan seorang atasan ingin mengetahui progres yang sudah dicapai pada proyek tertentu. Maka dengan menggunakan sistem informasi yang terintegrasi, maka komunikasi akan berjalan lebih cepat melalui informasi data yang disampaikan melalui sistem informasi tanpa harus menunggu bawahan atau penanggung jawab proyek menghadap terlebih dahulu.

Mengurangi Pengawasan 

Pemberian tugas secara langsung kepada bawahan, sehingga bawahan dapat terlatih dengan baik dari sisi keterampilan atau mentalnya untuk dapat merumuskan masalah secara sederhana dan sistematis, serta memiliki kemampuan menyelesaikan masalah dengan baik.

Dengan adanya jalur komunikasi yang lebih pendek, maka setiap bawahan bisa menuangkan ide-idenya melalui email, blog, situs, jejaring social, dan lain sebagainya. Sehingga atasan dapat mengaksesnya sewaktu-waktu tanpa harus menunggu laporan dari jajaran di bawahnya. Bagi pihak bawahan juga akan semakin termotivasi dan lebih merasa percaya diri dalam menuangkan ide-ide segarnya.

Komunikasi Non-Fisik 

Cara yang dilakukan untuk berkomunikasi pada organisasi konvensional salah satunya adalah dengan melakukan pertemuan secara fisik. Hal ini terkadang menemui kendala jika posisi atau lokasi dari masing-masing bagian dalam organisasi saling berjauhan. Sehingga untuk hal-hal yang bersifat penting dan memerlukan penanganan cepat dalam pengambilan keputusan, komunikasi yang memerlukan pertemuan secara fisik tentunya akan menjadi penghambat.

Sistem informasi dan telekomunikasi yang diterapkan pada suatu organisasi bisnis mampu mengatasi kendala ini. Sehingga tanpa harus bertemu fisik, setiap personal dalam organisasi bisa berkomunikasi satu sama lain dengan tidak terikat jarak dan waktu.

Akomodasi Terhadap Perubahan

Dalam melakukan aktifitasnya, suatu organisasi bisnis tidak terlepas dari adanya perubahan yang terjadi pada organisasi tersebut. Perubahan dalam organisasi bisa disebabkan oleh factor internal maupun eksternal. Dengan adanya pembatasan gerak fisik dikarenakan adanya pengaruh dari penerapan sistem informasi, maka organisasi akan lebih mudah dalam mengakomodasi setiap perubahan dalam organisasi tersebut baik secara struktural ataupun non-struktural.

Mudahnya pengakomodasian perubahan ini juga akan berimbas terhadap perilaku kinerja organisasi tersebut. Di mana organisasi akan lebih reaktif dan proaktif dalam menyikapi perubahan tersebut. Jalur lalu lintas data dan informasi yang sedemikian cepat akan mempermudah terhadap pembagian informasi dan pengetahuan dalam perusahaan. Sehingga jika terjadi perubahan terhadap perusahaan, maka seluruh pihak yang terkait bisa dapat mengetahuinya dengan mudah dan lebih cepat dalam beradaptasi terhadap perubahan tersebut.


Penerapan Teknologi Informasi (TI) dalam Organisasi Perusahaan

Saat ini penerapan teknologi informasi dan komunikasi diperlukan dalam dunia bisnis sebagai alat bantu dalam upaya memenangkan persaingan. Pembangunan Teknologi Informasi Perusahaan dilakukan secara bertahap sebelum sebuah sistem holistik atau menyeluruh selesai dibangun, hal tersebut disesuaikan dengan kekuatan sumber dayayang dimiliki. Dalam penerapannya rencana strategis TeknologiInformasi senantiasa diselaraskan dengan Rencana Perusahaan, agarsetiap penerapan Teknologi Informasi dapat memberikan nilai bagi Perusahaan. Mengacu kepada Arsitektur Teknologi Informasi Perusahaan pembangunan, penerapan Teknologi Informasi yang dilakukan dikategorikan sebagai berikut :
  • Aplikasi Teknologi Informasi yang menjadi landasan dari berbagai aplikasi lain yang ada di dalam Perusahaan antara lain sistem operasi, basis data, network management dan lain-lain.
  • Aplikasi yang sifatnya mendasar (utility) yaitu aplikasi Teknologi Informasi yang dipergunakan untuk berbagai urusan utilisasi sumber daya Perusahaan anatara lain sistem penggajian, sistem akuntansi & keuangan dan lain-lain.
  • Aplikasi Teknologi Informasi yang sesuai dengan kebutuhan spesifikPerusahaan terutama yang berkaitan dengan proses penciptaan produk/jasa yang ditawarkan Perusahaan antara lain Aplikasi Properti, Aplikasi Forwarding dan Aplikasi Pergudangan.
Departemen IT sering kali dipandang sebelah mata karena merupakan departemen yang hanya bisa menghabiskan uang tanpa bisa menghasilkan uang, hal inilah yang kadang menjadi problematika tersendiri bagi departemen IT di perusahaan. Terkadang banyak perusahaan memandang sebelah mata akan peran IT dalam menunjang proses di Perusahaan tersebut, memang belum banyak alat ukur yang dapat digunakan untuk mengukur seberapa besar IT berperan atau ikut andil dalam memajukan perusahaan ?


Beberapa penerapan dari Teknologi Informasi dan Komunikasi antara lain dalam perusahaan, dunia bisnis, sektor perbankan, pendidikan, dan kesehatan. Dan yang akan dibahas disini adalah khusus penerapan Teknologi Infromasi dan Komunikasi dalam Perusahaan.
Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi banyak digunakan para usahawan. Kebutuhan efisiensi waktu dan biaya menyebabkan setiap pelaku usaha merasa perlu menerapkan teknologi informasi dalam lingkungan kerja. Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi menyebabkan perubahan bada kebiasaan kerja. Misalnya penerapan Enterprice Resource Planning (ERP). ERP adalah salah satu aplikasi perangkat lunak yang mencakup sistem manajemen dalam perusahaan, cara lama kebanyakan
Untuk dapat mengetahui andil departemen IT di perusahaan adalah dengan mengetahui keuntungan-keuntungan penerapan teknologi IT di perusahaan tersebut, misalnya :
1. Yang tadinya manual menjadi otomatis, dan hal ini mengurangi biaya untuk tenaga kerjanya, biaya untuk kertas, alat tulis, dll.
2. Waktu mengerjakan yang lebih cepat dengan adanya IT. Sebab dengan IT ini akan memperbendek rantai birokrasi, yang tadinya selesai dalam 1 minggu dengan IT hanya butuh waktu 1 hari. Apabila waktu tadi kita konversikan ke biaya maka akan mendapatkan penghematan sekian rupiah.
3. Pengambilan keputusan yang lebih cepat, karena dengan IT maka data yang dibutuhkan dapat diperoleh dengan cepat. Hal ini tentu saja akan menjadikan perusahaan menjadi lebih kompetitif. Sebab dampaknya akan sangat besar bisa jadi karena pengambilan keputusan yang lambat sebuah perusahaan akan kehilangan banyak order.
4. Dengan penerapan teknologi IT kita akan dapat menghemat baiaya promosi dan pemasaran, karena promosi lewat web site akan sangat murah dan konsumen dapat melihat profil perusahaan dari mana saja diseluruh dunia.
5. Dengan IT maka sistem akan dapat terintegrasi disemua kantor atau perusahaan sehingga hal ini akan dapat meningkatkan kecepatan dalam merespon sesuatu dan pihak manajemen akan dengan cepat mengetahui kondisi perusahaannya tanpa harus berkunjung ke kantor cabang yang jauh dan memakan biaya transportasi.
Jadi sebenarnya penerapan IT ini akan sangat menghemat biaya di semua aspek, baik tenaga kerja, proses, pemasaran, maupun manajemen. Dan penerapan IT ini juga akan dapat mempercepat kemajuan perusahaan, dengan semain meningkatnya margin perusahaan.
Untuk mengetahui secara pasti berapa keuntungan yang dihasilkan oleh IT maka Anda dapat menghitungnya dari penghematan-penghematan yang dihasilkan perusahaan Anda sebagai imbas dari penerapan IT dikonversikan ke Rupiah, dan kemajuan-kemajuan yang dicapai perusahaan anda dari penerapan IT ini, maka akan muncul angka yang cukup signifikan.
Sistem Informasi secara umum mempunyai beebrapa peranan dalam perusahaan, diantaranya sebagai berikut:
1. Minimize risk
Setiap bisnis memiliki risiko, terutama berkaitan dengan factorfaktor keuangan. Pada umumnya risiko berasal dari ketidakpastian dalam berbagai hal dan aspek-aspek eksternal lain yang berada diluar control perusahaan.. Saat ini berbagai jenis aplikasi telah tersedia untuk mengurangi risiko-risiko yang kerap dihadapi oleh bisnis seperti forecastingfinancial advisoryplanning expert dan lain-lain. Kehadiran teknologi informasi selain harus mampu membantu perusahaan mengurangi risiko bisnis yang ada, perlu pula menjadi sarana untuk membantu manajemen dalam mengelola risiko yang dihadapi.
2. Reduce costs
Peranan teknologi informasi sebagai katalisator dalam berbagai usaha pengurangan biaya-biaya operasional perusahaan pada akhirnya akan berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan. Sehubungan dengan hal tersebut biasanya ada empat cara yang ditawarkan teknologi informasi untuk mengurangi biaya-biaya kegiatan operasional yaitu:
  • Eleminasi proses
Implementasi berbagai komponen teknologi informasi akan mampu menghilangkan atau mengeliminasi proses-proses yang dirasa tidak perlu. Contoh call center untuk menggantikan fungsi layanan pelanggan dalam menghadapi keluhan pelanggan.
  • Simplifikasi proses
Berbagai proses yang panjang dan berbelit-belit (birokratis) biasanya dapat disederhanakan dengan mengimplementasikan berbagai komponen teknologi informasi. Contoh order dapat dilakukan melalui situs perusahaan tanpa perlu datang ke bagian pelayanan order.
  • Integrasi proses
Teknologi informasi juga mampu melakukan pengintegrasian beberapa proses menjadi satu sehingga terasa lebih cepat dan praktis (secara langsung akan meningkatkan kepuasan pelanggan juga).
  • Otomatisasi proses
Mengubah proses manual menjadi otomatis merupakan tawaran klasik dari teknologi informasi.
3. Add Value
Peranan selanjutnya dari teknologi informasi adalah untuk menciptakan value bagi pelanggan perusahaan. Tujuan akhir dari penciptaan value tidak sekedar untuk memuaskan pelanggan, tetapi lebih jauh lagi untuk menciptakan loyalitas sehingga pelanggan tersebut bersedia selalu menjadi konsumennya untuk jangka panjang.
4. Create new realities
Perkembangan teknologi informasi terakhir yang ditandai dengan pesatnya teknologi internet telah mampu menciptakan suatu arena bersaing baru bagi perusahaan, yaitu di dunia maya. Berbagai konsep e-business semacan e-commercee-procuremente-customere-loyalty, dan lain-lainnya pada dasarnya merupakan cara pandang baru dalam menanggapi mekanisme bisnis di era globalisasi informasi.


Bagi beberapa perusahaan, sebuah strategi IT tidak selalu pada kasus yang formal. Walaupun dinamakan perencanaan Sistem Informasi (IS) “Strategic”, arsitektur aplikasi, data, teknologi dan proses manajemen IS, yang terdiri dari standar pengembangan dan pelaporan, semuanya disajikan dengan rencana, proses dan kebutuhan dari bisnis yang ada saat ini. Tidak ada acuan atau philosofi untuk kegunaan teknologi di perusahaan dan tidak terkesan adanya aturan yang signifikan dalam menentukan strategi mana yang lebih efektif, menguntungkan dan dapat dikerjakan dengan mudah.
Dalam lingkungan konvensional, hubungan antara strategi kompetitif perusahaan dan manfaat penggunaan IT dikembangkan melalui beberapa lapisan; dari perencanaan, analisa dan perancangan. Dapat dipahami bila pada ligkungan sseperti ini IT memiliki pengaruh yang kecil terhadap strategi kompetitif perusahaan. Sejalan dengan semakin luasnya pemanfaatan IT di lingkungan bisnis, semakin terlihat tidak ada lagi pemisahan antara IT dan Strategi kompetitif perusahaan, karena semua strategi kompetitif harus memiliki IT sama halnya dengan memiliki marketing, produsen dan keuangan.
Strategi IT membantu manager untuk mendefinisikan batasan pembuatan keputusan untuk tindakan berikutnya, tapi menghentikan dengan singkat dalam menentukan tindakan untuk dirinya sendiri. Hal ini merupakan perbedaan mendasar antara Strategi IT dan perencanaan IT. Strategi IT merupakan kumpulan prioritas yang menguasai pembuatan keputusan bagi user dan proses data profesional. Hal itu merupakan bentuk aturan framework untuk kegunaan IT dalam perusahaan, dan menjelaskan bagaimana seorang eksekutif senior pada perusahaan akan berhubungan pada infrastruktur IT.Perencanaan IT pada hal lain, memfokuskan pada pelaksanaan dari Strategi IT.
Perencanaan Strategis Sistem Informasi diperlukan agar sebuah organisasi dapat mengenali target terbaik untuk melakukan pembelian dan penerapan sistem informasi manajemen dan menolong untuk memaksimalkan hasil dari investasi pada bidang teknologi informasi. Sebuah sistem informasi yang dibuat berdasarkan Perancangan Startegis Sistem Informasi yang baik, akan membantu sebuah organisasi dalam pengambilan keputusan untuk melakukan rencana bisnisnya dan merealisasikan pencapian bisnisnya. Dalam dunia bisnis saat ini, penerapan dari teknologi informasi untuk menentukan strategi perusahaan adalah salah satu cara yang paling efektif untuk meningkatkan performa bisnis.
Strategi TI diperlukan untuk
• Pengetahuan mengenai teknologi baru
• Dilibatkan dalam perencanaan taktis dan strategis
• Dibahas dalam diskusi perusahaan
• Memahami kelebihan dan kekurangan teknologi
Dengan semakin berkembangnya peranan teknologi informasi dalam dunia bisnis, maka menuntut manajemen SI/TI untuk menghasilkan Sistem Informasi yang layak dan mendukung kegiatan bisnis. Untuk itu, dituntut sebuah perubahan dalam bidang manajemen SI/TI. Perubahan yang terjadi adalah dengan diterapkannya Perancangan Strategis Sistem Informasi untuk memenuhi tuntutan menghasilkan SI yang mendukung kegiatan bisnis suatu organisasi. Seiring dengan perkembangan zaman dan dunia bisnis, peningkatan Perencanaan Strategis Sistem Informasi menjadi tantangan serius bagi pihak manajemen SI/TI.
SI/TI sebagai Enabler, Organisasi/perusahaan dituntut untuk mengaplikasikan teknologi bukan hanya untuk menjaga eksistensi bisnisnya melainkan juga untuk menciptakan peluang dalam persaingan. Pemahaman mengenai peran pengembangan teknologi dan sistem informasi diperlukan untuk mengelola teknologi dan sistem informasi dalam organisasi itu sendiri.
IT mendukung perusahaan/organisasi di level
• Strategik
Relevan dengan target pencapaian jangka panjang dan bisnis secara keseluruhan
• Taktis
Diperlukan untuk mencapai rencana dan tujuan strategis dalam rangka melakukan perubahan menuju sukses
• Operasional
Proses dan aksi yang harus dilakukan sehari-hari untuk menjaga kinerja

Keterkaitan Bisnis dengan SI/TI
Kesesuaian TI dan Bisnis
• Melakukan sinergi antara external dan internal domain
• Pilihan strategis external harus selaras dengan pengaturan internal => umum dalam bisnis
• Domain TI:
Strategi untuk TI harus terlihat pada external domain: menentukan posisi/formula perusahaan dalam pasaran produk TI
• TI => enabler: menentukan atau membentuk strategi bisnis (tidak hanya berfungsi sebagai response/support terhadap kebutuhan strategi bisnis).

Integrasi Fungsional TI bagi perusahaan:
• Strategi bisnis dan strategi TI, pada tingkat eksekusi dan fungsional.
• Operasional bisnis dan infrastruktur TI
– Hubungan antara administrasi proses bisnis dan proses TI supaya eksekusi strategi dapat dilaksanakan.



Minggu, 07 Oktober 2012

Ruang Lingkup Ajaran Agama Islam (PAI 3)

Secara garis besar ruang lingkup ajaran agama islam mencakup ajaran total/kaffah yang terdiri atas akidah, syariah, dan akhlak, seperti yang tertuang dalam surat Al-baqarah (2) : 208
Artinya :
“Wahai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhannya, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaithan. Sesungguhnya syaithan itu musuh yang nyata bagimu.” (Al-Baqarah: 208)

Akidah adalah kepercayaan terhadap Allah dan inti akidah adalah tauhid. Tauhid adalah ajaran tentang eksistensi Allah yang bersifat Esa. Lawan dari tauhid adalah mempersekutukan Allah. Syariah adalah segala bentuk peribadahan baik seperti toharoh, sholat, puasa, zakat, dan haji, maupun ibadah umum (muamalah) seperti hukum-hukum publik dan hukum-hukum perdata. Ahlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa dan menimbulkan perbuatan yang mudah tanpa memerlukan pertimbangan pikiran ahlak perupakan produk jiwa yang tauhid.

Perhitungan Pendapatan Nasional

Pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga keluarga (RTK) di suatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam satu periode,biasanya selama satu tahun.

Sejarah

Konsep pendapatan nasional pertama kali dicetuskan oleh Sir William Petty dari Inggris yang berusaha menaksir pendapatan nasional negaranya(Inggris) pada tahun 1665. Dalam perhitungannya, ia menggunakan anggapan bahwa pendapatan nasional merupakan penjumlahan biaya hidup (konsumsi) selama setahun. Namun, pendapat tersebut tidak disepakati oleh para ahli ekonomi modern, sebab menurut pandangan ilmu ekonomi modern, konsumsi bukanlah satu-satunya unsur dalam perhitungan pendapatan nasional. Menurut mereka, alat utama sebagai pengukur kegiatan perekonomian adalah Produk Nasional Bruto (Gross National Product, GNP), yaitu seluruh jumlah barang dan jasa yang dihasilkan tiap tahun oleh negara yang bersangkutan diukur menurut harga pasar pada suatu negara.

Konsep

Berikut adalah beberapa konsep pendapatan nasional
  • Produk Domestik Bruto (GDP)
    Produk domestik bruto (Gross Domestic Product) merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara (domestik) selama satu tahun. Dalam perhitungan GDP ini, termasuk juga hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang beroperasi di wilayah negara yang bersangkutan. Barang-barang yang dihasilkan termasuk barang modal yang belum diperhitungkan penyusutannya, karenanya jumlah yang didapatkan dari GDP dianggap bersifat bruto/kotor.
  • Produk Nasional Bruto (GNP)
    Produk Nasional Bruto (Gross National Product) atau PNB meliputi nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun; termasuk hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang berada di luar negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi di wilayah negara tersebut. Rumus :GNP = GDP – Produk netto terhadap luar negeri
  • Pendapatan Nasional Neto (NNI)
    Pendapatan Nasional Neto (Net National Income) adalah pendapatan yang dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi. Besarnya NNI dapat diperoleh dari NNP dikurang pajak tidak langsung. Yang dimaksud pajak tidak langsung adalah pajak yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain seperti pajak penjualan, pajak hadiah, dll. Rumus :  NNI = NNP – Pajak tidak langsung
  • Pendapatan Perseorangan (PI)
    Pendapatan perseorangan (Personal Income)adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap orang dalam masyarakat, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan kegiatan apapun. Pendapatan perseorangan juga menghitung pembayaran transfer (transfer payment). Transfer payment adalah penerimaan-penerimaan yang bukan merupakan balas jasa produksi tahun ini, melainkan diambil dari sebagian pendapatan nasional tahun lalu, contoh pembayaran dana pensiunan, tunjangan sosial bagi para pengangguran, bekas pejuang, bunga utang pemerintah, dan sebagainya. Untuk mendapatkan jumlah pendapatan perseorangan, NNI harus dikurangi dengan pajak laba perusahaan (pajak yang dibayar setiap badan usaha kepada pemerintah), laba yang tidak dibagi (sejumlah laba yang tetap ditahan di dalam perusahaan untuk beberapa tujuan tertentu misalnya keperluan perluasan perusahaan), dan iuran pensiun (iuran yang dikumpulkan oleh setiap tenaga kerja dan setiap perusahaan dengan maksud untuk dibayarkan kembali setelah tenaga kerja tersebut tidak lagi bekerja). Rumus : PI = (NNI + transfer payment) – (Laba ditahan + Iuran asuransi + Iuran jaminan social + Pajak perseorangan )
  • Pendapatan yang siap dibelanjakan (DI)
    Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposable Income) adalah pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan menjadi investasi. Disposable income ini diperoleh dari personal income (PI) dikurangi dengan pajak langsung. Pajak langsung (direct tax) adalah pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak lain, artinya harus langsung ditanggung oleh wajib pajak, contohnya pajak pendapatan. Rumus : DI = PI – Pajak langsung
     
    1.  Perhitungan Pendapatan Nasional
    a. Metode Produksi
    Pendapatan nasional merupakan penjumlahan dari seluruh nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh seluruh sector ekonomi  masyarakat dalam periode tertentu
    Y = [(Q1 X P1) + (Q2 X P2) + (Qn X Pn) ……]

    b. Metode Pendapatan
    Pendapatan nasional merupakan hasil penjumlahan dari seluruh penerimaan (rent, wage,interest, profit) yang diterima oleh  pemilik factor produksi adalam suatu negara selama satu periode.
    Y = r + w + i + p

    c. Metode Pengeluaran
    Pendapatan nasional merupakan penjumlahan dari seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh seluruh rumah tangga ekonomi (RTK,RTP,RTG,RT Luar Negeri) dalam suatu Negara selama satu tahun.
    Y = C + I + G + (X – M)

Manajer dan Manajemen

MANAJER

MANAJER adalah setiap orang yang mempunyai tanggung jawab atas bawahan dan sumberdaya-sumberdaya organisasi lainnya

Manajer diklasifikasikan menjadi 2, yaitu :
1.Menurut tingkatannya :
* Tinggi (Top Manager)
* Menengah (Middle Manager)
* Bawah (Lower Manager)
2.Menurut tanggungjawab dalam organisasi :
* Manajer Umum (General Manager)
* Manajer Fungsional (Functional Manager)

Jenis Manajer Berdasarkan Tingkatannya
1.Top Managers
–Sekelompok kecil eksekutif yang mengelola keseluruhan organisasi, mereka menciptakan tujuan organisasi, strategi pencapaian dan kebijakan operasional (CEO, Pres Dir, Wk)
2.Middle Managers
–Kelompok manajer yang paling banyak dlm organisasi, bartanggung jawab untuk mengimplementasikan kebijakan dan rencana yang dikembangkan oleh manajer puncak serta untuk mengevaluasi, supervisi dan mengkoordinasikan pekerjaan manajer bawahannya.
3.First-Line Managers
–Mengawasi/supervisi dan mengkordinasikan aktifitas karyawan

Jenis Manajer Berdasarkan Bidang Tugas
1.Marketing Managers
Bekerja pada bidang yang berhubungan dengan fungsi pemasaran (pengembangan produk baru, promosi, distribusi, jaringan klien, konsumen)
2. Financial Managers
Terutama berhubungan dengan pengelolaan sumber daya keuangan (acounting, manajemen kas, investasi)
3. Operations Managers
Berurusan dengan penciptaan dan pengelolaan sistem yang menciptakan produk / jasa perusahaan (pengendalian produksi, pengendalian persediaan, pengendalian kualitas, lay out pabrik dan pemilihan lokasi)
4. Human Resource Managers
Bertanggung jawab untuk menerima dan mengembangkan karyawan ( human resource planning, recruiting and selecting employees, training and development, designing compensation and benefit systems, formulating performance appraisal systems, and discharging low-performing employees.)
5. Administrative Managers
Lebih bersifat umum, akrab dengan semua bidang manajemen dari pada berspesialis pada satu bidang 6. Other Kinds of Managers
Sesuai dengan bidang usaha/tujuan organisasi
( Public relations managers etc).

Peran Manajerial (H Mintzberg)
•Interpersonal Roles
–Figurehead, leader, and liaison roles involve dealing with other people.
•Informational Roles
–Monitor and spokesperson roles involve the processing of information.
•Decisional Roles
–Entrepreneur, disturbance handler, resource allocator, and negotiator are managerial roles
primarily related to making decisions

APA YANG DILAKUKAN MANAJER
1.
Manajer bekerja dengan dan melalui orang lain
2.
Manajer memadukan dan menyeimbangkan tujuan-tujuan yang saling bertentangan dan menetapkan prioritas-prioritas
3.
Manajer bertanggungjawab dan mempertanggungjawabkan
4.
Manajer harus berpikir secara analistis dan konseptual



MANAJEMEN


MANAJEMEN adalah seni dan ilmu pada perencanaan, perorganisasian, pengarahan, pemotivasian dan pengendalian, terhadap orang dan mekanisme kerja untuk mencapai tujuan.

Fungsi Manajemen :
5W+1H
what
when: sejak adanya penciptaan bumi
where: dimana saja
who: tokoh manajemen klas ADAM SMITH
why: untuk menjaga keseimbangan dan keteraturan
how

Elemen Dasar Manajemen
1. Sifat
-Seni (art): sebagai suatu keahlian, keahlian, kemahiran, kemampuan, dan keterampilan dalam aplikasi ilmu pengetahuan untuk mencapai tujuan.
-Ilmu: akumulasi pengetahuan yang telah di sistematikan dan diorganisasikan untuk mencapai kebenaran umum(general purpose)
-Profesi

2. Fungsi
-Planning:
-Organizing
-Actuating
-Controling

3. Sasaran 6 M
a. Man
b. Money
c. Method
d. Machine
e. Market
f. Material

4. Tujuan
a. Sasaran (objective)
b. Maksud (purpose)
c. Batas waktu (deadline)
d. Standar
e. Target
f. Jatah (quota)


 


THE FACTORS OF PRODUCTION

The goal rof ecoomic system is to producte the goods and services that will satisfy human wants. Some people believe that production simply means producing radois, cars, clothes, furniture, and other products. This belief is true as far as it goes. But production defined in a broader sense is the process of transferring inputs from human and physical resources into outputs wanted by consumers. These outputs may be either goods or services production involves four essential elements, which are called the factors of production :
1. Natural resources
2. Labor
3. Capital
4. Entrepreneurship
The figure below suggests that an interlocking relationship exists among these elements. This becomes more obvious when you think about each of the elements.

Land is one resource that is essential to production. its most important characteristic is that it is a fixed resource. In addition to serving as a location for equipment and buildings, it is capable of producing crops of all kinds and the minerals used in production. From an economic standpoint the reward for the use of land is rent, a monetary return derived from putting it to profitable use.

Labor is the second factor of production human effort directed toward the creation of goods and services. Unskilled labor is very available, but highly skilled labor is often scarce in areas where it is most needed. Even during times of high employment there are shortages of certain types of skilled labor.

The reward for labor is wages. If labor forces the selling price of the product up and the price becomes too high, the demand for that product will decline. Changes in the demand for the finished product will inevitably cause changes in employers demand for labor. Labor is paid two types of income : wages and fringe benefits. The amount of wages a worker receives constitutes his or her money income. The value of that wage in term of its purchasing power is called real income.

Capital is another major factor of production. The use of the term capital is not restricted to money invested in a business enterprise. Business capital includes all the additions of value that require money to purchase or build - land. buildings, equipment - and that are used in production. Mac

Selasa, 02 Oktober 2012

MANUSIA DAN AGAMA (PAI 2)

- Unsur Pokok Agama
1. Sistem Credo (keyakinan)
Tata keimanan atau keyakinan (adanya sesuatu yang mutlak di luar manusia yang dapat mengatur alam).
2. Sistem Ritus (Peribadatan)
Tingkah laku manusia dalam hubungan dengan kekuatan supranatural, sebagai konsekwensi atas pengakuannya.
3. Sistem Norma (Tata Kaidah)
Mengatur hubungan manusia : Manusia, ALLAH SWT, Alam.
- Faktor-faktor Agama
1. Adanya keyakinan atau kepercayaan terhadap Allah (Tuhan) sebagai zat maha pencipta dan maha suci.
2. Adanya syariat yang mengatur tata cara pelaksanaan pengabdian (ibadah) terhadap ALLAH (tuhan) yang telah di yakini.
3. Adanya kitab suci yang menghimpun peraturan (hukum) sebagai pedoman pemeluknya.
4. Adanya Rosul yang menyampaikan ajaran Allah kepada manusia.
- Ruang Lingkup Agama Islam
Islam di bagi dua : - Aqidah, dan -Akhlaq
Aqidah di bagi menjadi enam :
1. Percaya kepada ALLAH SWT
2. Percaya kepada Malaikat
3. Percaya kepada Kitab
4. Percaya kepada Rosul
5. Percaya kepada Hari Akhir
6. Percaya kepada Qodo dan Qodar
Akhlaq di bagi menjadi dua :
1. Keapada Kholik
2. Kepada Makhluk, di bagi lagi menjadi dua : kepada manusia dan kepada alam dan isinya
Syariah di bagi menjadi dua :
1. Khusus
2. Muamalah
Khusus di bagi lagi menjadi lima :
1. Syahadat
2. Sholat
3. Zakat
4. Puasa
5. Naik Haji
Muamalah di bagi lagi menjadi dua :
1. Hukum publik (perang, perdana, dll)
2. Hukum perdata (dagang, waris, dll)
- Agama Islam
a. Agama : peraturan atau aturan
b. Agama Islam
1. Kepercayaan untuk keselamatan dan kebahagiaan dunia dan akhirat yang di wahyukan Allah kepada manusia dengan perantara Rosul
2. Agama yang di bawa oleh Nabi Muhammad saw yang di turunkan dalam al-quran dan tertera dalam assunah berupa perintah, larangan danpetunjuk untuk kebhagiaan hidup di dunia dan akherat


PERSOALAN-PERSOALAN POKOK DALAM PEREKONOMIAN



1. Definisi Ilmu Ekonomi. Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Permasalahan itu kemudian menyebabkan timbulnya kelangkaan (Ingg: scarcity).
Kata “ekonomi” sendiri berasal dari kata Yunani (oikos) yang berarti “keluarga, rumah tangga” dan (nomos), atau “peraturan, aturan, hukum,” dan secara garis besar diartikan sebagai “aturan rumah tangga” atau “manajemen rumah tangga.” Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah orang menggunakan konsep ekonomi dan data dalam bekerja.

Secara umum, subyek dalam ekonomi dapat dibagi dengan beberapa cara, yang paling terkenal adalah mikroekonomi vs makroekonomi. Selain itu, subyek ekonomi juga bisa dibagi menjadi positif (deskriptif) vs normatif, mainstream vs heterodox, dan lainnya. Ekonomi juga difungsikan sebagai ilmu terapan dalam manajemen keluarga, bisnis, dan pemerintah. Teori ekonomi juga dapat digunakan dalam bidang-bidang selain bidang moneter, seperti misalnya penelitian perilaku kriminal, penelitian ilmiah, kematian, politik, kesehatan, pendidikan, keluarga dan lainnya. Hal ini dimungkinkan karena pada dasarnya ekonomi seperti yang telah disebutkan di atas adalah ilmu yang mempelajari pilihan manusia.
Ada sebuah peningkatan trend untuk mengaplikasikan ide dan metode ekonomi dalam konteks yang lebih luas. Fokus analisa ekonomi adalah “pembuatan keputusan” dalam berbagai bidang dimana orang dihadapi pada pilihan-pilihan. misalnya bidang pendidikan, pernikahan, kesehatan, hukum, kriminal, perang, dan agama. Gary Beckerdari University of Chicago adalah seorang perintis trend ini. Dalam artikel-artikelnya ia menerangkan bahwa ekonomi seharusnya tidak ditegaskan melalui pokok persoalannya, tetapi sebaiknya ditegaskan sebagai pendekatan untuk menerangkan perilaku manusia. Pendapatnya ini terkadang digambarkan sebagai ekonomi imperialis oleh beberapa kritikus.

2. Masalah Pokok Ekonomi

Pokok masalah ekonomi ada tiga, yaitu: produksi, konsumsi dan distribusi.
-
Produksi, menyangkut masalah usaha atau kegiatan mencipta atau menambah kegunaan suatu benda.
Pokok masalah ekonomi :
- produksi
- konsumsi
- distribusi.

-
Konsumsi, menyangkut kegiatan menghabiskan atau mengurangi kegunaan suatu benda.
-
Distribusi, menyangkut kegiatan menyalurkan barang dari produsen kepada konsumen.
Pokok masalah tadi selanjutnya diperluas oleh aliran ekonomi modern, yaitu apa dan berapa, bagaimana, dan untuk siapa barang diproduksi.
-
Apa dan Berapa (What).
Masalah ini menyangkut persoalan jenis dan jumlah barang/jasa yang perlu diproduksi agar sesuai kebutuhan masyarakat: apakah bahan makanan yang dipilih? – apakah pakaian, tempat tinggal atau jasa lain? – serta berapa banyak barang tersebut diproduksi?
-
Bagaimana (How)


Pokok masalah ekonomi :
-Apa dan Berapa
- Bagaimana
- Untuk Siapa

Setelah jenis dan jumlah produksi dipilih, persoalan yang harus dipecahkan adalah: bagaimana barang tersebut diproduksi? – siapa yang memproduksi? – sumber daya apa yang digunakan? – teknologi apa yang digunakan?
-
Untuk siapa.
Setelah pemecahan persoalan bagaimana memproduksi lebih lanjut adalah: untuk siapa ( for whom) barang yang akan diproduksi? – siapa yang harus menikmati?
Untuk lebih memahami pokok persoalan ekonomi aliran klasik dan modern, coba lengkapi tabel berikut!

Menghadapi masalah pokok ekonomi tersebut, bagaimana kita memecahkan pokok persoalan itu?
Secara garis besar, kita mengenal empat sistem ekonomi yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan situasi kondisi dan ideologi negara yang bersangkutan. Keempat sistem ekonomi tersebut adalah sistem ekonomi tradisional, sistem ekonomi terpusat, sistem ekonomi pasar dan sistem ekonomi campuran.
3.  Mekanisme Perekonomian
-
Sistem Ekonomi Terpusat
Pada sistem ekonomi ini, pemerintah bertindak sangat aktif, segala kebutuhan hidup termasuk keamanan dan pertahanan direncanakan oleh pemerintah secara terpusat. Pelaksanaan dilakukan oleh daerah-daerah di bawah satu komando dari pusat.
Dengan demikian, masalah apa dan berapa, bagaimana dan untuk siapa barang diproduksi, semuanya diatur oleh pemerintah secara terpusat. Kebebasan untuk melakukan kegiatan ekonomi dibatasi sehingga inisiatif perorangan tidak dapat berkembang.
Pada umumnya sistem ekonomi terpusat ini diterapkan pada negara-negara yang menganut paham komunis. Namun karena kurang sesuai dengan aspirasi rakyat, akhir-akhir ini sudah ditinggalkan.
-
Sistem Ekonomi Pasar
Pada sistem ekonomi pasar, kehidupan ekonomi diharapkan dapat berjalan bebas sesuai dengan mekanisme pasar.
Siapa saja bebas memproduksi barang dan jasa, sehingga mendorong masyarakat untuk bekerja lebih giat dan efisien. Dengan demikian bagi produsen memungkinkan memperoleh laba sebesar-besarnya. Jika barang atau jasa dapat dipasarkan, pada akhirnya produsen akan menyesuaikan dengan keinginan dan daya beli konsumen.
Salah satu ciri sistem ekonomi pasar adalah berlakunya persaingan secara bebas. Akibatnya yang kuat bertambah kuat, sedang yang lemah semakin terdesak tidak berdaya. Untuk mengatasi keadaan itu pemerintah ikut campur tangan melalui peraturan perundang-undangan yang dianggap perlu, sehingga terbentuk sistem ekonomi pasar yang terkendali, bukan ekonomi bebas lagi.
-
Sistem Ekonomi Campuran
Sistem ekonomi campuran pada umumnya ditetapkan pada negara-negara berkembang. Dalam sistem ini sektor swasta dan pemerintah sama-sama diakui. Hal ini berarti di samping sektor swasta, terdapat pula badan perencana negara yang merencanakan arah dan perkembangan ekonomi.
Sistem ekonomi campuran ini dasarnya merupakan perpaduan antara sistem ekonomi terpusat dengan sistem ekonomi pasar.
4. Pengertian Mikroekonomi dan Makroekonomi
Teori Mikroekonomi.
Teori mikroekonomi dapat didefinisikan sebagai: satu bidang dalam ilmu ekonomi yang menganalisis mengenai bagian-bagian kecil dari keseluruhan kegiatan perekonomian.Isu pokok yang dianalisis dalam teori mikroekonomi adalah: bagaimanakah caranya menggunakan faktor-faktor produksi yang tersedia secara efisien agar kemakmuran masyarakat dapat dimaksimumkan?
Teori Makroekonomi.Teori makroekonomi membuat analisis mengenai kegiatan dalam suatu perekonomian dari sudut pandang yang berbeda dengan teori mikroekonomi. Analisis makroekonomi merupakan analisis terhadap keseluruhan kegiatan perekonomian. Analisis dalam makroekonomi merincikan pengeluaran agregat kepada 4 komponen: pengeluaran rumah tangga (biasa disebut sebagai konsumsi rumah tangga), pengeluaran pemerintah, pengeluaran perusahaan-perusahaan (biasanya disebut sebagai investasi) dan ekspor-impor. Teori makroekonomi meliputi juga analisis dalam berbagai aspek berikut:
• Masalah ekonomi yang dihadapi, terutama pengangguran dan inflasi, dan bentuk kebijakan pemerintah untuk mengatasinya.